Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 344 rumah sakit se-Jawa Timur siap
menyambut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang resmi
beroperasi 1 Januari 2014.
"Untuk itu, sejak saat ini ratusan rumah sakit di provinsi ini telah
menyatakan kesiapan mereka guna melayani masyarakat yang menjadi peserta
BPJS Kesehatan. Bahkan, tanpa terkecuali," kata Ketua Perhimpunan Rumah
Sakit Indonesia (Persi) Cabang Jawa Timur, Dodo Anondo, di Surabaya,
Senin.
Kesiapan tersebut, ungkap dia, meliputi ketersediaan sumber daya manusia
(SDM), layanan, hingga peralatan yang disesuaikan dengan tingkatan di
masing-masing rumah sakit, katanya ditemui pada Sosialisasi PT Askes
(Persero) Menuju Penyelenggaraan Jaminan Keseharan kepada Media Jatim.
"Mulai sekarang kami harap tidak ada lagi anggapan negatif masyarakat
bahwa hanya orang mampu atau kaya yang bisa berobat di rumah sakit.
Orang tidak mampu juga berhak mendapat layanan kesehatan di rumah
sakit," ujarnya.
Meski begitu, jelas dia, saat ini hal paling utama yang harus dilakukan
adalah sosialisasi. Khususnya kepada media massa di Indonesia walaupun
mayoritas dari mereka justru menilai pelaksanaan sosialisasi ini
terlambat.
"Keterlambatan itu bukan masalah bagi kami, karena layanan rumah sakit
di Jatim sudah baik. Kamipun siap melayani masyarakat kurang mampu yang
menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan di mana kini
jumlahnya mencapai 14 juta orang di Jatim," katanya.
Mengenai kepesertaan BPJS Kesehatan, Wakil Direktur Pelayanan Medis
Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, Kohar, membenarkan, sasaran program
jaminan sosial itu adalah seluruh penduduk di Indonesia baik di
lingkungan TNI, Polri, maupun kalangan menengah bawah.
"Mereka dan orang asing yang tinggal serta bekerja di Indonesia minimal
enam bulan wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan," katanya.
Pada kesempatan sama, Kepala Divisi Regional VII PT Askes (Persero) Jawa
Timur, Kisworowati, menjamin, bahwa peserta BPJS Kesehatan tidak akan
ditolak oleh rumah sakit. Sesuai UU No. 24 Tahun 2011 maka pada 1
Januari tahun 2014 PT Askes (Persero) akan bertransformasi menjadi BPJS
Kesehatan.
"Walau kartu BPJS Kesehatan akan terbit secara bertahap, awal tahun
depan masyarakat yang selama ini menggunakan Jamkesmas hingga TNI/ Polri
tetap bisa memakai KTA-nya untuk mendapatkan layanan kesehatan di rumah
sakit," katanya.
Khusus masyarakat umum yang ingin menjadi peserta mandiri BPJS
Kesehatan, saran dia, mereka dapat mendaftar ke seluruh kantor cabang
Askes yang menyebar di 10 titik Jatim. Contoh di Surabaya, Bojonegoro,
Madiun, Kediri, Malang, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, Pamekasan, dan
Mojokerto.
"Calon peserta BPJS Kesehatan cukup membawa KTP, KK, dan struk
pembayaran pendaftaran peserta BPJS Kesehatan. Untuk premi, mereka bisa
menyesuaikan kemampuan ekonominya dengan fasilitas rawat inap yang
diharapkan," katanya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !